Minggu, 26 Agustus 2012

KITA TAK AKAN KEMBALI SUCI

Saat terindah dalam hidup ini, ketika kita masih mendapatkan kesempatan REDUCE, RECYCLE, dan REUSE perilaku kita dalam kehidupan ini untuk menuju kesucian diri yang nyata. Jangan pernah sia-siakan semua ini, sebelum ajal menjemput : Maafkan.

Banyak orang memaknai Idul Fitri dengan kembali suci bagaikan bayi yang baru saja terlahir dari rahim ibu, tidak memiliki dosa sama sekali. Makna semacam ini adalah pemaknaan yang kurang tepat baik dari tinjauan bahasa Arab maupun dari tinjauan syariat. Dalam bahasa Arab, fitri itu berbeda fitrah karena diantara kelebihan bahasa Arab perubahan sedikit saja akan menyebabkan perubahan makna. Dalam bahasa Arab, fitri maknanya adalah berbuka alias tidak lagi berpuasa. Sehingga Iedul Fitri maknanya adalah kembali berbuka, kembali boleh makan dan minum dan kewajiban berpuasa sudah berakhir. Sedangkan dari tinjauan syariat sebagaimana telah dijelaskan bahwa amal shalih semisal puasa Ramadhan, shalat Tarawih itu hanya bisa menghapus dosa kecil tanpa dosa besar. Sehingga seorang yang menjalankan puasa Ramadhan dan shalat tarawih dengan baik karena ikhlas dalam beribadah dan dengan benar karena sesuai dengan tuntunan Nabi akan terhapus dosa-dosa kecilnya saja, tanpa dosa besar. Dosa besar agar terhapus pelakunya harus bertaubat kepada Allah dengan penuh kesungguhan.
Memaknai Idul Fitri sebagaimana kembali suci bagaikan bayi yang baru saja terlahir dari rahim ibu, tidak memiliki dosa sama sekali sangatlah berbahaya, karena bisa berakibat banyak orang yang meremehkan dosa besar. Sebelum Ramadhan tiba mereka akan memperbanyak maksiat, berzina, korupsi dan yang lainnya karena di dalam hati mereka mengatakan, “Ah nanti khan saat Idul Fitri semua dosa akan terhapus karena ketika itu kita akan kembali suci bagaikan bayi yang tidak punya dosa sama sekali”.
Jadi yang saya maksud adalah di hari raya Iedul Fitri kita akan bisa kembali suci asalkan kita bertaubat dari dosa-dosa besar.
Sekian mohon maaf kalau ada salah kata itu berasal dari saya pribadi dan kalau ada benarnya itu dari ALLAH ta’ala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar