Manusia Besar dan Manusia Kecil?? Dalam dunia ini, terdapat
dua jenis manusia yaitu : manusia besar dan manusia kecil. Ada manusia yang
hidupnya penuh dengan kemewahan, namun nama mereka tidak pernah tercatat
didalam lembar sejarah peradaban dunia ini karena mereka tidak pernah
menghasilkan satu karya apapun untuk perkembangan peradaban ini. Ada atau tidaknya
mereka tidak ada artinya bagi kemajuan peradaban manusia. Inilah yang dimaksud
dengan manusia kecil. Namun di belahan bumi lainnya, ada pula manusia yang
hidupnya penuh dengan kesederhanaan, namun nama mereka tercatat dilembar
sejarah peradaban dunia karena karya-karyanya yang sangat berharga untuk
perkembangan peradaban manusia ini. Walaupun raganya telah mati, namun karyanya
terus hidup bersemayam didalam kehidupan generasi-generasi setelahnya. Inilah
yang dimaksud dengan manusia besar. Hal ini senada dengan yang dikatakan Sayyid
Quthb, seorang pemikir besar Islam di era-1940 an, bahwa “Siapa yang hidup bagi
dirinya, akan hidup sebagai manusia kecil dan mati sebagai manusia kecil. Siapa
yang hidup bagi yang lain, maka ia akan hidup sebagai orang besar dan tak akan
mati selamanya” Mari kita tinggalkan saja bagaimana rupa dan peran
manusia-manusia kecil itu. Marilah kita berfokus pada lembaran-lembaran karya
manusia-manusia besar saja..
Memang begitulah buku
sejarah peradaban manusia. Pena-nya hanya bisa mencatat orang-orang yang mampu
membawa perubahan besar untuk dunia ini. Sederet nama seperti Nabi Muhammad,
Albert Einstein, Thomas Alva Edison, Muhammad Yunus, Nelson Mandela dan tokoh-tokoh
besar lainnya telah tercatat didalam beberapa lembaran sejarah peradaban itu.
Mereka sebenarnya sama dengan manusia-manusia kebanyakan, namun yang
menjadikannya berbeda adalah kemauan mereka mendahulukan kepentingan orang
banyak diatas kepentingan mereka sendiri. Mereka sadar bahwa ketika mereka
memutuskan untuk menjadi manusia besar, mereka harus siap untuk kadang dicemoh
orang sekitar karena pemikiran mereka yang sianggap paradoks dengan status quo
didalam komunitasnya.
Nabi Muhammad dicemooh kaum mekah karena risalah suci yang
dibawanya, Albert Einstein hampir dianggap idiot oleh ilmuwan-ilmuwan karena
sejarah masa kecilnya, Thomas Alva Edison diejek karena penemuan-penemuannya
yang belum berhasil saat itu, Muhammad Yunus giat berjuang keras membangun
konsep Grameen Bank-nya saat dunia masih menutup mata dan telinga, Nelson
Mandela yang memperjuangkan hak-hak rakyat kulit hitamnya terhadap kaum putih
yang menjajah negerinya, dan kisah-kisah besar lainnya yang mewarnai kisah awal
seorang manusia besar. Pada fase ini, para calon manusia besar diuji keyakinan
dan keteguhan hatinya untuk memberikan kontribusi nyatanya untuk peradaban
dunia. Mereka harus memberikan sebuah paradigma baru pada komunitas sekitarnya
agar terjadi transendensi pola pikir yang baru yang loyal terhadap dirinya.
Tidak sedikit calon manusia besar harus gugur di fase pertama ini karena
keadaan sekitar telah mengalahkan keteguhan jiwanya. Namun tidak sedikit juga
banyak calon manusia besar lainnya mengulang-ulang kembali fase ini, seperti
apa yang dialami Abraham Lincoln ketika dia berjuang menjadi orang nomor satu
di negerinya.
Pada fase selanjutnya, calon manusia besar memiliki komunitas
kecil untuk mendukung perjuangannya. Komunitas ini bertugas untuk
memperjuangkan ide mereka agar penyebarannya meluas. Saat inilah transformasi
masyarakat akan dimulai. Salah jika dikatakan, bahwa transformasi dilakukan
oleh sejumlah besar orang, tetapi yang benar adalah transformasi selalu dimulai
dari sejumlah kecil orang saja. Begitu pula hal yang terjadi pada tokoh-tokoh
besar tadi. Nabi Muhammad telah mendapatkan komunitas kecil untuk membantu
penyebaran risalahnya, Albert Einstein mulai membentuk komunitas ilmuwan kecil
yang loyal kepadanya untuk membantu teori relativitasnya, Thomas Alva Edison bersama
sahabat-sahabatnya mulai memasarkan barang temuan mereka hingga mendapatkan
ribuan paten, Muhammad Iqbal bersama koleganya yang berhasil mendapatkan nobel
perdamaian dan membuka perhatian dunia pada konsep Graamen Bank yang berhasil
dilakukan di Bangladesh, serta Nelson Mandela yang menjadi orang terdepan kaum
ras kulit hitam yang memperjuangkan hak-hak mereka di Afrika Selatan.
Pada fase ini, komunitas ini akan terlihat asing oleh orang
kebanyakan akibat hal baru yang dibawakannya. Namun dari sinilah akumulasi
kepercayaan masyarakat terbentuk karena ide dari calon manusia besar tadi mulai
terbukti. Lambat-laun ide dari calon manusia besar ini akan diterima seutuhnya
dengan mudah oleh komunitasnya. Mereka telah percaya bahwa manusia besar itu
benar-benar memiliki sebuah keluhuran untuk mereka semua. Dan sejak itulah
calon manusia besar telah berhasil mendapatkan ”gelar” sebagai manusia besar.
Berkaca pada problematika umat dunia saat ini, kehadiran
manusia-manusia besar sangat dibutuhkan sebagai solusi atas problematika itu
sendiri. Mulai dari problem keekonomian hingga problem kepemimpinan, kita semua
butuh orang-orang besar. Mereka sangat dirindukan oleh umat manusia untuk
menuliskan ide pada lembaran peradaban umat manusia. Setiap zaman pasti memiliki
tantangan, namun bersamaan dengan itu pula akan lahir manusia-manusia besar
yang akan menjawab tantangan itu dan menjadi pahlawan dizamannya.
monggo sederek pripun saenipun
BalasHapus